Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

HMPS. Pend. Ekonomi FEB UNM Gelar Aksi di Fakultas, Tuntut Fasilitas Layak, Profesionalisme Dosen Hingga Tolak Pungli

 


Makassar, 21 Oktober 2025. HMPS Pend. Ekonomi FEB UNM menggelar aksi demonstrasi sebagai bentuk protes terhadap berbagai problematika yang dinilai membelenggu di tengah-tengah mahasiswa di lingkup Program Studi Pendidikan Ekonomi. Aksi yang berlangsung di halaman depan Gedung FEB UNM ini menyoroti tiga isu utama, yakni buruknya sarana prasarana pembelajaran, ketidakprofesionalan sebagian dosen dan dugaan pungutan liar (pungli) terhadap mahasiswa.

 

Puluhan mahasiswa berkumpul di sekretariat HMPS Pend. Ekonomi FEB UNM sekitar pukul 11.00 WITA sebelum melakukan long march menuju titik aksi utama di depan Gedung FEB UNM. Massa aksi membawa berbagai poster dan spanduk dengan tulisan tegas seperti “problematika membelenggu di tengah-tengah mahasiswa”, “stop pungli di pendidikan ekonomi, Pendidikan!”, “berikan fasilitas yang layak bagi mahasiswa pendidikan ekonomi!”. dan “jangan semena-mena memindahkan jadwal kuliah, wujudkan profesionalisme dosen”. Sepanjang jalannya aksi, para mahasiswa bergantian berorasi menyerukan perubahan dan tanggung jawab moral pihak fakultas terhadap mahasiswa.

 

Ketua HMPS Pend. Ekonomi, Muh Risqulla Maulana, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk kekecewaan kolektif mahasiswa yang selama ini merasa diabaikan dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Menurutnya, selama bertahun-tahun mahasiswa Pendidikan Ekonomi menghadapi berbagai kendala yang tak kunjung diselesaikan secara serius oleh pihak kampus.

 

“Kami sudah berkali-kali menyampaikan aspirasi, namun tidak pernah ditindaklanjuti dengan nyata. Fasilitas belajar kami jauh dari kata layak. Dari 607 mahasiswa aktif, kami hanya punya tiga ruang kelas  BU 208, BD 204, dan Lab MT dan 2 diantaranya yaitu BU 208, dan Lab MT dalam kondisi tidak mendukung proses pembelajaran. Ruangannya sempit, panas, kursinya tidak cukup, bahkan beberapa kali kami harus bergantian duduk,” ujar Muh Risqullah Maulana dalam orasinya.

 

Selain fasilitas yang tidak memadai, HMPS juga menyoroti praktik ketidakdisiplinan akademik yang dilakukan oleh beberapa dosen. Mereka menilai, masih banyak dosen yang memindahkan jadwal perkuliahan secara sepihak tanpa koordinasi resmi dengan pihak fakultas maupun mahasiswa, yang jelas melanggar Peraturan Akademik UNM Bab VIII Pasal 25 Poin 2.

 

“Ini bukan sekadar soal administrasi. Ketika jadwal berubah mendadak tanpa pemberitahuan resmi, mahasiswa dirugikan. Banyak yang sudah menyusun jadwal kegiatan akademik dan organisasi, tapi harus berantakan karena keputusan sepihak. Dosen seharusnya menjadi teladan dalam disiplin, bukan pelanggar aturan,” tambahnya.

 

Namun isu yang paling menyulut kemarahan mahasiswa adalah adanya dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan terhadap mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Dalam pernyataan sikapnya, HMPS mengungkap bahwa mahasiswa diminta membayar Rp. 300.000 untuk keperluan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai syarat mengikuti ujian tutup atau sidang akhir. Uang tersebut bahkan disebut ditransfer langsung ke rekening salah satu dosen.

 

HMPS menilai kebijakan tersebut tidak memiliki dasar hukum dan sama sekali tidak tercantum dalam peraturan akademik UNM. Tindakan ini dianggap menyalahi prinsip transparansi, keadilan, serta mencoreng nilai-nilai etika akademik di lingkungan kampus.

 

“Kampus seharusnya menjadi ruang pembebasan, bukan ruang penghisapan. Tidak ada alasan apa pun yang bisa membenarkan pungli. Kami mendesak pihak Program Studi dan Fakultas untuk segera menindak tegas siapapun yang terlibat,” tegas Ketua Bidang Riset dan Advokasi Muh Rifail Ashari A.

 

Dalam rilis resminya, HMPS Pend.  Ekonomi menyampaikan enam tuntutan utama kepada pihak Program Studi dan Fakultas, yaitu:

  1. Kembalikan dana bagi mahasiswa yang telah membayar HKI.
  2. Tindak tegas pelaku pungli di Pendidikan Ekonomi.
  3. Stop segala bentuk pungli di lingkup Pendidikan Ekonomi.
  4. Stop tindakan semena-mena dalam pemindahan jadwal kuliah.
  5. Dosen harus profesional dalam menjalankan tugasnya.
  6. Berikan sarana dan prasarana yang layak bagi mahasiswa Pendidikan Ekonomi.

 

Aksi ini juga menjadi momentum bagi mahasiswa untuk menegaskan kembali fungsi HMPS Pend. Ekonomi FEB UNM sebagai wadah perjuangan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pendidikan. Para mahasiswa menyampaikan bahwa tuntutan mereka tidak bermaksud untuk melawan dosen atau fakultas, tetapi untuk memperjuangkan sistem pendidikan yang lebih adil, profesional, dan manusiawi.

 

“Kami melakukan aksi ini bukan karena ingin membuat gaduh. Kami hanya menuntut keadilan dan tanggung jawab. Mahasiswa berhak mendapatkan lingkungan akademik yang sehat dan berintegritas. Kami berharap fakultas tidak hanya mendengar, tapi juga bertindak,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa dalam orasi penutup.

 

Menanggapi aksi tersebut, Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi FEB UNM, Dr. Muh Ihsan Said Ahmad S.E M.Si, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima aspirasi mahasiswa dan berkomitmen untuk menindaklanjuti laporan yang masuk. Ia menegaskan bahwa pengelolaan HKI bukan di  program studi tapi lansung ke kementerian ham sebagai penyelenggara, adapun rekening salah satu dosen dipake karna pada saat pengajuan membuka akun HKI dia yang mengajukan dan tujuannya untuk meningkatkan penilain akreditasi program studi.

 

Selain itu, Ketua Prodi juga menanggapi terkait profesionalisme dosen dia akan menindak lanjuti permasalahan tersebut dan akan menyampaikan ke dosen-dosen bahwasanya tidak ada pemindahan jadwal tanpa persetujuan tertulis dari fakultas.

 

HMPS Pend. Ekonomi menyambut positif tanggapan tersebut, tetapi tetap menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal proses perbaikan hingga ada hasil nyata di lapangan. Mereka menilai bahwa sikap kritis mahasiswa merupakan bentuk kepedulian terhadap masa depan pendidikan di UNM.

 

“Kami tidak akan berhenti di sini. Janji harus dibuktikan dengan tindakan. Mahasiswa akan terus menjadi pengawal moral agar kampus tidak melupakan fungsi utamanya mencerdaskan, bukan mengabaikan,” tutup Ketua HMPS Pend. Ekonomi FEB UNM.

 

Aksi berakhir dengan pembacaan pernyataan sikap dan seruan lantang dari massa aksi: “Hidup Mahasiswa! Hidup Pendidikan! Hidup Rakyat Indonesia!”

 

Posting Komentar untuk "HMPS. Pend. Ekonomi FEB UNM Gelar Aksi di Fakultas, Tuntut Fasilitas Layak, Profesionalisme Dosen Hingga Tolak Pungli"