Ritual Songkabala Warga Pulau Lae-lae. Mempertebal Keyakinan, Memperkuat Persatuan Warga, Mempertegas Sikap, TOLAK REKLAMASI !
7 Desember 2025. Puluhan warga Lae Lae bersukacita menggelar Songkabala. Songkabala ada ritual atau tradisi turun temurun yang masih dipertahankan oleh warga pulau Lae-lae hingga saat ini. Ritual ini dilaksanakan sebagai bentuk pesta adat, warga menggunakan pakaian adat, dan juga terdapat alat musik tradisional yakni gandrang bulo dan lagu tradisional yakni Royong. Lagu ini adalah lagu wajib dalam ritual adat sebagai bagian untuk mendatangkan kebaikan. Ritual Songkabala sendiri adalah ritual tolak bala yang dilakukan setiap tahun warga Pulau Lae-lae dengan mengunjungi makam leluhur sebelum akhirnya melepaskan sesembahan atau larung di laut.
Di Tahun 2023, ritual ini juga pernah dilakukan bahkan lebih meriah daripada tahun ini. Pada tahun tersebut, warga menggelar Songkabala bukan hanya sebagai ritual menolak hal buruk, namun juga sebagai tanda syukur atas perjuangan mereka yang gigih dalam menolak rencana reklamasi. Pada tahun yang sama, 2023, warga Lae Lae dihantui oleh Ancaman Reklamasi yang hendak menimbun wilayah pesisir mereka.
Ini berawal pada Agustus 2020, pemerintah dalam hal ini Gubernur Sulawesi Selatan mengeluarkan surat 593.6/5522/BKAD perihal penetapan lahan penganti 12,11 hektar. Lalu pada Januari 2023, Pemprov Sulawesi Selatan dan PT Yasmin Bumi Asri melakukan addendum IV atas perjanjian terkait bagi lahan hasil reklamasi. Keduanya bersepakat, atas kekurangan lahan pemerintah di CPI akan dipindahkan di Pulau Lae-lae. Namun, perjanjian ini sama sekali tidak pernah dikonsultasikan kepada masyarakat Pulau Lae-lae yang notabene merupakan pihak yang paling terdampak dan berkepentingan atas segala kegiatan pembangunan di pulau tersebut.
Masyarakat nelayan Pulau Lae-lae menolak rencana reklamasi ini karena wilayah rencana reklamasi merupakan daerah tangkap. Mereka juga menganggap bahwa sejak awal proyek yang tidak pernah dikonsultasikan ini penuh dengan manipulasi. Contohnya, dalam isi draft AMDAL, penyusun mengatakan bahwa 99 persen masyarakat setuju dengan rencana reklamasi ini. Faktanya masyarakat tidak pernah setuju.
Aksi protes, blockade dan festival laut hingga penangkapan terhadap warga menjadi sebuah cerita panjang perjuangan warga pulau Lae-lae mempertahankan laut mereka dari ancaman reklamasi pada tahun 2023. Perjuangan yang gigih dan berpegang teguh pada persatuan rakyat menorehkan cerita manis. Reklamasi yang direncanakan hingga saat ini tidak terlaksana. Namun, ini bukan berarti proyek tersebut berhenti total, karena pemerintah provinsi Sulawesi Selatan tidak pernah mencabut regulasi yang mengatur tentang reklamasi di pulau Lae-lae. Artinya, ancaman reklamasi pulau Lae-lae tetap ada, dan warga pulau Lae-lae tidak boleh lengah sedikitpun, karena kapan saja proyek tersebut bisa dilanjutkan.
Songkabala tahun ini meskipun tidak semeriah tahun 2023 namun masih membawa semangat yang sama. Meskipun sempat diwarnai dengan hujan deras saat ritual berjalan, namun moment ini tetap digunakan untuk berkumpul dan memperkuat konsolidasi dan persatuan antar warga. Selain itu juga untuk mempertebal keyakinan mereka bahwa hal buruh seperti reklamasi tidak akan lagi masuk ke pulau dan laut mereka ketika mereka kuat dengan persatuan.
Andra Dg. Bau salah satu perempuan pejuang pulau Lae-lae yang sampai saat ini masih tegas menolak reklamasi menjelaskan bahwa warga pulau Lae-lae masih punya suara dan harapan yang sama hingga saat ini.
"Berkat Allah SWT, kami telah berhasil menjaga Pulau Lae-Lae dari Reklamasi. Kami sangat berterima kasih atas nama semua warga Pulau Lae-Lae yg telah menggelar ritual adat Tolak Reklamasi. Harapan kami kedepan semoga tidak ada lagi gangguan reklamasi kedepannya. Semoga Gubernur Sulawesi Selatan segera mencabut zonasi reklamasi pulau Lae-Lae di Perda RTRW Sulsel." Tegas Andra Dg. Bau.
Perjuangan warga Pulau Lae-lae, tidak akan berhasil tanpa persatuan warga Pulau Lae-lae yang tidak kenal lelah menjaga Pulau mereka dari perampasan ruang hidup.




Posting Komentar untuk "Ritual Songkabala Warga Pulau Lae-lae. Mempertebal Keyakinan, Memperkuat Persatuan Warga, Mempertegas Sikap, TOLAK REKLAMASI !"