Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ALIANSI MAHASISWA UNM KEMBALI MELAKUKAN UNJUK RASA BERAKHIR DI INTIMIDASI OLEH ANTEK-ANTEK BIROKRASI KAMPUS ?













DIALEKTIKA MASSA. Pada tanggal 25 juli 2024. Aliansi Mahasiswa Universitas Negri Makassar  (UNM) kembali menggelar aksi tuntutan, guna menyuarakan berbagai masalah yang belum mendapat respons dari Rektor UNM.

Aksi ini dimulai pada pukul 14.00 WITA WITA dan diikuti oleh puluhan massa serta berlangsung kondusif. Dan membawa beberapa tuntutan dalam hal ini :

 1. hilangkan kwitansi dalam pengurusan NIM Maba.

2.Revisi SK peninjauan UKT

  -UKT 0 bagi sisa skripsi

3.implementasikan amanat permendikbudristek no.30 Tahun 2021 tentang satgas ppks secara     transparan.

4.Terbitkan sk penegasan  pemisahan wisuda dan rama tama

   - Rama tama yang tidak wajib

   - hilangkan kewajiban pembelian toga dari UNM

5. tolak ipi kedokteran

6.cabut surat pemberitahuan kajur PGSD No. 0676 soal kewajiban KMD

7. tingkatkan kualitas website UNM

8.Realisasikan  penggolongan ukt maba sesuai dengan kondisi finansial untuk semua jalur

 

Jenderal lapangan, DIRGA , menjelaskan bahwa aksi tuntutan ini merupakan bentuk kekecewaan dengan tegas mengatakan beberapa kali menyuarakan untuk berdialog sampai hari ini blm ada juga respon dari pihak rektorat.terutama rektor itu sendiri . ucap pemuda asal mangkasara itu. untuk menunjukkan kepada masyarakat dan seluruh mahasiswa bahwa pihak kampus masih membungkam suara kritis yang berusaha menyuarakan masalah-masalah yang ada di UNM.

 

Dengan beberapa masa aksi di represif oleh oknum pihak pengamanan kampus,tidak terlepas itu juga di Jendral lapangan diintrogasi terkait aksi yang dilakukan oleh pihak kampus .tak lama kemudian Beberapa massa aksi mendatangi pelataran pinisi untuk menjemput jendlap Oknum kampus mengancam massa menggunakan alat (parang) sesudah bubar massa aksi Kembali , tak lama kisaran jam 20.00 wita sekret fis-h dimasuki OTK dengan mengancam menggunakan sajam , Sekret Ekonomi dimasuki OTK dengan dengan melakukan pelemparan batu.

Umar selaku pimpinan ranting FMN menegaskan “Aksi ini bertujuan untuk memperlihatkan kepada massa luar dan mahasiswa bahwa kampus UNM masih membungkam suara mahasiswa,” jelasnya.

“Hal ini memperlihatkan watak kampus yang anti kritik dan anti demokrasi di mana kami juga membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT),” ujarnya.

Sementara itu,beberapa orator masa aksi,yang terlibat dalam Gerakan aliansi mahasiswa unm, meminta agar rektor mau menemui mahasiswa untuk berdialog dan membuka ruang seluas-luasnya untuk membahas berbagai isu yang ada di UNM.

“Kami berharap rektor dapat menemui kami, berdialog, dan membuka ruang untuk isu-isu yang ada di UNM,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa mahasiswa memiliki hak sebagai warga negara Indonesia untuk berekspresi, menyatakan pendapat, dan menyuarakan masalah khususnya yang ada di UNM.

“Kami adalah mahasiswa yang memiliki legalitas sebagai warga negara yang berhak berekspresi,” tuturnya.

Akibat tidak mendapat respons dari pihak birokrasi, Aliansi Mahasiswa UNM akan menggelar akan terus melakukan pengawalan terkait problematic sampai hari kini tak kujung selesai.

Penulis (  Sarvin Anggota Fmn Ranting UNM )

  

Posting Komentar untuk "ALIANSI MAHASISWA UNM KEMBALI MELAKUKAN UNJUK RASA BERAKHIR DI INTIMIDASI OLEH ANTEK-ANTEK BIROKRASI KAMPUS ?"