Gelar Aksi Mimbar Bebas, Aliansi Gerakan Perempuan NTB Kampanyekan Problem Perempuan
Aliansi Gerakan Perempuan NTB lahir karena keresahan-keresahan kaum perempuan dimana dalam kehidupan sehari-hari semakin maraknya terjadi kekerasan terhadap perempuan baik fisik maupun verbal dalam lingkungan manapun termasuk di dalam kampus. Data real time Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KEMENPPPA) hingga 11 Agustus 2024 tercatat 15.173 terjadi kekerasan dan di dominasi oleh perempuan sebanyak 80,1 %. Tempat terjadinya kekerasan juga beragam dari tempat umum, kantor, sekolah, kampus, hingga keluarga. Dari bentuk kekerasan sendiri, kekerasan seksual adalah bentuk kekerasan yang paling banyak yaitu sebanyak 6.966 diikuti oleh kekerasan fisik dan psikis. Data-data diatas menjadi keresahan bersama organisasi-organisasi mahasiswa di NTB yang kemudian mereka kampanyekan secara bersama-sama sebagai bentuk pencegahan dan edukasi kepada masyarakat luas.
Tara Karillah Davanti Wakil Menteri Pergerakan Perempuan BEM FEB Unram yang bertindak sebagai koordinator aksi menjelaskan bahwa aksi mimbar bebas yang mereka lakukan adalah bentuk nyata dari sikap mahasiswa NTB yang tegas menentang penindasan dan pelecehan terhadap perempuan.
“Aksi mimbar bebas ini adalah bagian dari penyadaran kepada masyarakat. Masyarakat luas perlu mengetahui bahwa isu dan masalah perempuan NTB berkesinambungan dengan tingkat kemiskinan yang menyebabkan terjadinya pelecehan, kriminalitas, buta aksara, stunting hingga kematian, baik anak dan ibu muda. Feodal patriarkal melahirkan kekerasan berbasis budaya berbentuk himpitan perkawinan anak perempuan. Perempuan dianggap beban dan objek seksual dalam keluarga. Perlindungan untuk Perempuan patut ditegakkan dan dipertegas, pemerintah harus segera mengesahkan RUU yang berpihak kepada Perempuan dan tingkatkan dukungan kebijakan melalui penganggaran.” Jelas Tara.
Peserta aksi terlihat sangat antusias dan semangat dalam mengikuti aksi mimbar bebas ini. Bergantian dari mereka naik menyampaikan keresahan serta tuntutannya. peserta aksi berharap aktivitas seperti ini terus diagendakan sebagai ajang penyaluran aspirasi serta pembelajaran bagi perempuan. Selain aksi, aliansi juga harus membuat diskusi-diskusi di tiap kampus yang ada di NTB agar perempuan NTB berani bersuara bahkan memperjuangkan hak mereka.
Badawi juga menyerukan kepada kaum perempuan untuk mau menghimpun diri dalam organisasi dan berjuang bersama sektor rakyat tertindas lainnya. Sebab, perjuangan melawan kebudayaan terbelakang feodal patriarkal adalah perjuangan bersama, bukan hanya kaum perempuan.
“Untuk itu, ditengah semakin kompleksnya persoalan perempuan serta rakyat yang selalu terkait satu sama lain, perempuan sebagai bagian yang sadar harus siap terlibat dalam memajukan dirinya dengan cara belajar, mengorganisasikan diri dan berjuang bersama seluruh rakyat tertindas lainnya demi mencapai masa depan yang jauh lebih baik. Kebudayaan kolot feodal patriarkal adalah musuh manusia bukan hanya perempuan. Olehnya itu, perjuangan perempuan tidak akan pernah terpisah dari perjuangan rakyat tertindas lainnya.” Tambahnya.
Posting Komentar untuk "Gelar Aksi Mimbar Bebas, Aliansi Gerakan Perempuan NTB Kampanyekan Problem Perempuan"