Marak Kecelakaan Kerja Yang Tewaskan Pekerja di PT. IMIP, SBIPE Peringatkan Perusahaan Melalui Aksi Piket !
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah hak dasar setiap pekerja yang harus dijamin oleh perusahaan. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kecelakaan kerja masih sering terjadi di kawasan IMIP. SBIPE mencatat selama bulan Februari 2025 sampai April 2025 telah terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan 9 orang buruh IMIP meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Kecelakaan kerja yang terjadi seperti ketika buruh di PT ITSS meninggal karena tertimpa gulungan baja dengan berat belasan ton. Berikutnya di PT OSMI, Kontraktor kena sengatan Listrik (strom), di PT. MIKI, buruh tertimbun longsor sisa limbah, dll. Ironisnya SBIPE IMIP Morowali menemukan situasi dimana produksi tetap berjalan setelah ada kecelakaan kerja. Situasi menunjukan bagaimana pelaksanaan K3 di kawasan IMIP yang sangat lemah dan tidak mendapatkan perbaikan yang serius. Hal ini dibuktikan dengan kecelakaan kerja yang terjadi setiap harinya bahkan mengakibatkan melayangnya nyawa para pekerja di IMIP. Angka – angka kecelakaan kerja bahkan belum memasukan kecelakaan – kecelakaan kerja dengan luka ringan yang seringkali tidak sampai ke klinik atau tidak terdokumentasikan.
SBIPE juga telah berulang-ulang kali mendesak PT. IMIP untuk melakukan perbaikan dengan meningkatkan standar K3 guna mencegah tingginya angka kecelakaan kerja di Kawasan PT. IMIP. Mulai dari audiensi hingga aksi massa. Kali ini, SBIPE memprogramkan Aksi piket dan aksi piket perdana yang digelar oleh SBIPE adalah upaya mengingatkan kepada seluruh buruh di IMIP tentang arti penting keselamatan kerja dan juga protes terhadap bobroknya K3 di IMIP yang tidak ada sama sekali perbaikan yang berarti dilakukan.
“Aksi piket yang dilakukan hari ini adalah aksi piket pertama dan akan terus berlanjut apabila perusahaan tidak memperlihatkan keseriusannya dalam perbaikan sistem K3. Kami juga mengajak kepada seluruh buruh untuk sama-sama terlibat dalam perjuangan ini agar keselamatan para pekerja kedepannya menjadi prioritas bagi perusahaan. Aksi ini juga menjadi sarana edukasi bagi pekerja di IMIP tentang arti penting keselamatan kerja.” Jelas Henry Ford Jebs, Ketua SBIPE IMIP Morowali.
Sebelum melakukan aksi, Henry mengaku dihubungi oleh beberapa pihak via telepon setelah publikasi dan pemberitaan terkait aksi piket ini telah tersebar. Modus pihak-pihak tersebut berbeda-beda mulai dari menanyakan terkait rencana aksi hingga meminta SBIPE untuk menunda atau mempertimbangkan untuk melakukan aksi. Namun, SBIPE tetap melakukan aksi karena menurut mereka perbaikan sistem K3 adalah tuntutan serius dan menyangkut keselamatan kerja seluruh pekerja di IMIP.
Sandi Laleno Koordinator Aksi Piket dalam orasinya menegaskan sikap SBIPE terkait tuntutan perbaikan K3 pada perusahaan.
“Kami tidak akan diam melihat nyawa pekerja terus jadi tumbal demi keuntungan. Setiap hari kita disuguhi berita kecelakaan kerja, tubuh pekerja remuk di pabrik, paru-paru rusak karena zat kimia, tulang patah karena sistem keamanan yang diabaikan. Dan apa yang dilakukan perusahaan? Bungkam. Apa yang dilakukan pemerintah? Hanya mengeluarkan himbauan basi tanpa pengawasan tegas ! Kami menolak sistem kerja yang menempatkan keselamatan sebagai opsi, bukan kewajiban !” Tegas Sandi Laleno.
Aksi piket perdana SBIPE pun berakhir sekitar pukul 17.30 wita
Posting Komentar untuk "Marak Kecelakaan Kerja Yang Tewaskan Pekerja di PT. IMIP, SBIPE Peringatkan Perusahaan Melalui Aksi Piket !"