Bara Baraya Dalam Ancaman Penggusuran, Aliansi Bara Baraya Intensifkan Perlawanan !

Sabtu, 11 Januari 2024. Warga Bara Baraya bersama Aliansi Bara Baraya Bersatu melakukan long march keliling kampung dengan membawa spanduk serta membagikan selebaran terkait info terbaru mengenai upaya penggusuran Bara Baraya. Aktivitas yang dimulai sekitar pukul 15.00 wita diikuti oleh puluhan warga dan solidaritas dari berbagai elemen. Meskipun hujan sempat turun deras saat long march, nyatanya hal tersebut tidak menyurutkan semangat dari peserta long march untuk terus melanjutkan aktivitas tersebut.

Tahun ini memasuki tahun ke 8 warga Bara Baraya berada dibawah bayang-bayang penggusuran. Perjuangan panjang warga Bara Baraya merupakan sebuah bentuk konsistensi dan juga bukti bahwa Bara Baraya merupakan satu-satunya tempat tinggal dan sumber penghidupan bagi warga.

Kabar terkait upaya penggusuran Bara Baraya kembali meningkat setelah beberapa hari belakangan teror di Bara Baraya semakin massif. Dari maraknya orang tak dikenal hingga pihak kepolisian yang datang ke Bara Baraya dengan dalih melakukan pengecekan lokasi, bahkan alat berat yang beraktivitas di sekitar kampung Bara Baraya. Ini mengisyaratkan jika penggusuran Bara Baraya secepatnya akan dilakukan. Sebelum warga dan aliansi melakukan long march, terpantau dari sekitar tempat berkumpul ada mobil polisi beserta beserta personil polisi memantau aktivitas warga bersama aliansi.

Andarias warga Bara Baraya menyampaikan bahwa long march yang dilakukan pada hari ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi kepada seluruh masyarakat terutama warga Bara Baraya bahwa ancaman penggusuran di Bara Baraya semakin nyata.

“Belakangan ini tidur kita semakin terganggu dengan adanya teror yang tak henti-hentinya didapatkan oleh warga. Ini menjadi isyarat bagi kita bahwa penggusuran itu akan semakin dekat terjadi. Maka tidak ada alasan bagi kita untuk bersantai. Kita harus semakin memperkuat persatuan kita, karena itulah satu-satunya alasan kenapa kita masih bertahan sampai hari ini. Persatuan antar warga serta dukungan dari massa solidaritas adalah kekuatan utama kita.” Tegas Andarias.

Dia juga menambahkan bahwa penggusuran yang mengancam Bara Baraya bisa saja terjadi juga di tempat lain.

“Masyarakat miskin perkotaan adalah sasaran utama dari penggusuran. Dengan alasan perkampungan kumuh yang mengganggu keindahan kota, nasib masyarakat yang menggantungkan hidupnya di kampung tersebut seakan tidak terlalu dipertimbangkan. Hari ini mungkin Bara Baraya, berikutnya mungkin akan terjadi di perkampungan-perkampungan lain yang ada di Makassar.” Tambahnya.

Fahri pimpinan FMN UNM yang ikut dalam long march keliling kampong Bara Baraya menyampaikan sikapnya serta dukungan FMN terhadap perjuangan warga Bara Baraya.

“Upaya penggusuran yang mengancam Bara Baraya sama saja merupakan ancaman bagi kehidupan rakyat kedepannya. Penggusuran sama saja artinya membiarkan rakyat terbunuh secara perlahan. Kehilangan tempat tinggal bahkan tempat mereka mencari nafkah adalah mimpi buruk bagi rakyat kecil terutamanya miskin perkotaan. Membiarkan penggusuran sama saja membuat anak-anak warga yang tergusur menjadi kehilangan akses terhadap pendidikan dan menghilangan masa depan mereka. Oleh sebab itu, penggusuran harus kita lawan bersama. FMN secara organisasi mendukung dan akan berjuang bersama dengan warga Bara Baraya.” Jelas Fahri.